Haji Sabih Goenadjaya Dikoesoemah
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Haji Sabih Goenadjaya Dikoesoemah

YAYASAN HAJI SABIH GOENADJAYA DIKOESOEMAH
 
IndeksIndeks  Latest imagesLatest images  PencarianPencarian  PendaftaranPendaftaran  LoginLogin  

 

 Panduan Program Kemitraan

Go down 
PengirimMessage
Humas
Admin
Humas


Jumlah posting : 279
Join date : 19.08.11

Panduan Program Kemitraan Empty
PostSubyek: Panduan Program Kemitraan   Panduan Program Kemitraan Icon_minitimeThu Sep 08, 2011 2:13 pm

PROGRAM KEMITRAAN


Bidang Kemitraan untuk mengimplementasikan program kemitraan di masyarakat dengan menjalankan fungsi-fungsi berikut :
1. Melakukan survei langsung atau tidak langsung ke daerah dengan pendekatan kekeluargaan bersama pengurus yayasan di daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa).
2. Membuat ringkasan hasil survei dan mengklasifikasikan ke dalam jenis atau bentuk kemitraan yang sesuai dengan program kemitraan yayasan.
3. Melaksanakan program kemitraan berbasis ekonomi kerakyatan dengan cara peningkatan potensi daerah tersebut terutama di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, perdagangan, industri rumah tangga, dan jasa.
4. Menciptakan lapangan kerja dan kesempatan kerja yang seluas-luasnya untuk meningkatkan pendapatan bagi masyarakat di wilayah kerja kemitraan.

TUJUAN DAN STRATEGI
Tujuan program kemitraan YHSGD adalah untuk menciptakan dan/atau meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari dan peningkatan taraf hidup yang layak. Untuk maksud ini YHSGD memiliki program kemitraan dengan berbagai lapisan masyarakat yang tergabung dalam kelompok binaan YHSGD (KB-YHSGD). Melalui program ini, dilakukan pembinaan usaha-usaha produktif/ekonomis masyarakat pada bidang: pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, usaha industri, usaha jasa dan perdagangan,.
Pembinaan usaha-usaha tersebut dilaksanakan melalui penciptaan kondisi yang memungkinkan berkembangnya potensi masyarakat dan mencegah terjadinya persaingan yang tidak sehat serta eksploitasi yang kuat kepada yang lemah untuk mengentaskan kemiskinan dan keterbelakangan pada masyarakat, sehingga mampu menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri, keluarga dan lingkungannya.

Guna mencapai tujuan di atas, maka YHSGD menempuh menyusun strategi operasional pemberdayaan dan pengembangan usaha KB-YHSGD yang meliputi:
1. Peningkatan Kemampuan SDM
Salah satu kunci keberhasilan suatu usaha adalah adanya sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas. Kegiatan utama peningkatan kemampuan SDM ini mengarah kepada: (1) pelatihan pengelolaan bisnis KB-YHSGD, (2) pendampingan KB-YHSGD, (3) workshop/lokakarya yang akan diikuti oleh pengurus KB-YHSGD.
2. Optimalisasi Pemanfaatan Potensi Sumberdaya
Usaha yang efisien dan berkelanjutan adalah yang bertumpu pada pemanfaatan sumberdaya lokal. Untuk itu, upaya optimalisasi tersebut diawali dengan identifikasi potensi dan sumberdaya lokal yang tersedia, serta identifikasi kebijakan maupun teknologi yang sesuai dengan upaya pemanfaatan sumberdaya yang ada. Setelah itu dilakukan langkah-langkah strategis untuk introduksi teknologi tepat guna untuk pendampingan usaha.
3. Penguatan Modal
Untuk usaha mikro, usaha kecil dan menengah umumnya terkendala dengan keterbatasan modal. Penguatan modal dapat dipandang strategis dalam pembinaan usaha KB-YHSGD. Penguatan modal mencakup penyaluran dana sosial kepada KB-YHSGD dan memfasilitasi kemitraan dengan sumber permodalan lainnya.
4. Penguatan Kapasitas Kelembagaan
Penguatan kapasitas kelembagaan bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan ekonomi, mengembangkan jaringan usaha, memfasilitasi pengembangan manajemen usaha dan memfasilitasi terhadap akses pemasaran.


A. Sasaran
Sasaran kemitraan adalah semua lapisan masyarakat yang tergabung dalam KB-YHSGD yang bermaksud mengembangkan usaha untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup yang layak sehingga menjadi keluarga sejahtera, mandiri dan memperoleh berkah serta ridho Tuhan Yang Maha Kuasa. Lapisan masyarakat yang menjadi prioritas utama adalah kaum dhu’afa dan masyarakat lainnya yang membutuhkan pembinaan.

B. Jenis Fasilitasi
1) Bantuan langsung bagi kelompok binaan yang bermaksud memulai/mendirikan usaha baru.
2) Bantuan penguatan untuk pengembangan usaha bagi yang masih memilki berbagai kendala pengembangan.
3) Bantuan pengembangan jaringan usaha, khususnya guna meningkatkan kapasitas pemasaran dan distribusi produk.
4) Bantuan inovasi teknologi bagi kelompok binaan, berupa kegiatan pelatihan,
5) Pengembangan unit pendukung usaha baik di sistem hulu, tengah, maupun hilir sehingga tercipta keamanan/kepastian/keberlanjutan usaha KB-YHSGD. Unit pendukung tersebut dapat berupa: gabungan kelompok binaan, koperasi, unit pengumpul/penampung produk,
6) Pembentukan kader pembinaan.

C. Pendekatan Pengembangan Kemitraan
Untuk keberlanjutan program kemitraan dan adanya partisipasi aktif dan tanggung jawab para pelaku, maka program kemitraan dilakukan melalui 2 pendekatan pembinaan KB-YHSGD:
1) Pendekatan bottom-up; pengembangan program seperti ini dimaksudkan untuk menyerap aspirasi/kebutuhan KB-YHSGD; dalam pendekatan ini akan diikuti penyaringan (seleksi) secara seksama,
2) Pendekatan top down; untuk pengembangan program-program yang dipandang penting dan strategis dalam mendukung usaha-usaha KB-YHSGD; pihak yayasan melalui Ketua Bidang Kemitraan akan menetapkan jenis usaha yang perlu dikembangkan dan wilayah pengembangannya.

D. Lingkup Pengembangan Kemitraan
Pengembangan kemitraan meliputi berbagai aspek dari subsistem hulu sampai hilir. KB-YHSGD melaksanakan usaha-usaha secara mandiri, sedangkan YHSGD akan memfasilitasi pengembangan jaringan usaha baik pada subsistem hulu dan hilir bekerjasama dengan pelaku usaha lain termasuk koperasi maupun industri hilirnya. Lingkup kegiatan pengembangan kemitraan dari tiap subsistem untuk masing-masing sektor dapat merupakan salah satu atau kombinasi berbagai kegiatan seperti tertera pada Tabel 1 di bawah ini tergantung pada hasil identifikasi potensi, solusi penyelesaian permasalahan, dan kebutuhan pengembangan di wilayah binaan.
Tabel 1. Lingkup Kegiatan Pengembangan Kemitraan pada Tiap Subsistem Menurut Sektor

No Sektor Kegiatan pada Subsistem
Hulu Tengah (on farm) Hilir (off farm)
1. Pertanian dan Perkebunan Pengadaan sarana produksi:
a. Benih/bibit
b. Pengadaan pupuk
c. Pestisida
d. Pengadaan alsintan Produksi tanaman dari kelompok:
a. Pangan
b. Hortikultura
c. Perkebunan
d. Biofarmaka Industri pengolahan dan pemasaran hasil

2. Peternakan Pengadaan:
a. Bibit
b. Pakan
c. Obat-obatan
d. Sarana dan prasarana Budidaya produksi ternak:
a. Sapi potong
b. Sapi perah
c. Kambing
d. Domba
e. Ayam, dll. Industri pengolahan dan pemasaran hasil

3. Perikanan darat Pengadaan:
a. Benih
b. Pakan
c. Obat-obatan
d. Sarana dan prasarana
a. Pembenihan
b. Pendederan
c. Pembesaran Pemasaran ikan hidup, segar, dan olahan
Industri pengolahan

4. Perikanan tangkap a. Alat-alat /alat bantu penangkapan
b. Bahan bakar kapal a. Penangkapan ikan Pengolahan ikan
Transportasi

5. Kehutanan Pengadaan sarana produksi:
a. Benih/bibit
b. Pengadaan pupuk
c. Pestisida
d. Pengadaan alsintan a. Usaha hutan rakyat
b. Usaha hasil hutan bukan kayu Industri pengolahan hasil pasca panen

6. Kerajinan rakyat Pengadaan sarana produksi:
Usaha kerajinan Pemasaran

7. Industri Rumah Tangga Pengadaan sarana produksi:
Usaha kerajinan Pemasaran

8. Pariwisata dan jasa Sarana produksi usaha jasa Operasi usaha jasa Promosi dan pemasaran

E. Indikator Keberhasilan
Dalam berbagai program, peranan monitoring dan evaluasi sangat penting. Untuk itu perlu terdapat indikator kinerja yang dapat disetujui oleh pihak-pihak pelaku (stakeholders). Berikut indikator kinerja yang digunakan oleh seluruh perangkat/komponen organisasi YHSGD.
1) Input
Tersedianya calon KB-YHSGD, tersedia informasi potensi wilayah, tersalurnya dana bantuan sosial usaha, tenaga pengelola dan tenaga pendamping.
2) Output
Tersedianya KB-YHSGD terpilih, terlaksananya peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta sikap mental SDM, dan terlaksananya fasilitas pembinaan kelembagaan.
3) Hasil
Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan sikap KB-YHSGD, meningkatnya populasi, produksi dan produktivitas, kualitas dan diversifikasi produk.
4) Manfaat
Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan KB-YHSGD, meningkatnya peran KB-YHSGD, meningkatnya modal usaha, meningkatnya kemandirian dan meningkatnya kapasitas kelembagaan.
5) Dampak
Bertambahnya pendapatan KB-YHSGD dan masyarakat binaan, berkembangnya usaha, berkembangnya kesejahteraan masyarakat dan berkembangnya perekonomian wilayah secara berkelanjutan.
F. Penyiapan KB-YHSGD
Kelompok binaaan (KB) adalah sekumpulan orang (minimal 10 orang) yang melakukan kegiatan usaha pada bidang yang sama sebagai sumber mata pencaharian utama. Penyiapan KB-YHSGD bisa merupakan revitalisasi kelembagaan kelompok yang sudah ada atau pembentukan kelompok yang baru. KB-YHSGD yang akan dibentuk tidak atau sedang bermasalah dengan program lain.
Pada pembentukan kelompok baru, bahwa tiap orang yang bekerja pada bidang yang sama, yang belum berkelompok perlu didorong untuk membentuk kelompok. Langkah pembentukan kelompok adalah:
- PPTK DPDes/Kel mengundang orang-orang yang telah berusaha dan/atau yang berminat berusaha pada bidang yang sama untuk hadir pada suatu pertemuan sosialisasi tentang pentingnya berkelompok untuk mengatasi berbagai permasalahan dalam pengembangan usaha. Dalam hal ini PPTK DPDes/Kel dapat meminta bantuan petugas dari dinas/instansi pemerintahan yang terkait di daerah setempat.
- PPTK DPDes/Kel mendaftar orang-orang yang memiliki kesadaran dan berkemauan membentuk suatu kelompok serta bersedia menjadi calon KB-YHSGD (dengan menyerahkan fotocopy KTP dan foto serta mengisi formulir) sebagai syarat dapat dibina oleh YHSGD.
- PPTK DPDes/Kel mengundang kembali calon KB-YHSGD untuk bermusyawarah membentuk kelompok dan menetapkan kepengurusan kelompok (yang terdiri atas minimal ketua, sekretaris, dan bendahara).
- PPTK DPDes/Kel dan KB-YHSGD mendaftarkan tentang keberadaan kelompok pada dinas pemerintahan yang terkait (tergantung dari bidang usaha yang dijalankan) di daerah setempat, agar memperoleh kesempatan pembinaan dari dinas pemerintahan terkait.








Kembali Ke Atas Go down
https://hsgd.forumid.net
 
Panduan Program Kemitraan
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» PROGRAM KEMITRAAN BIDANG PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
» PROGRAM KEMITRAAN BIDANG PETERNAKAN
» PROGRAM KEMITRAAN BIDANG PERIKANAN
» PROGRAM KEMITRAAN BIDANG KEHUTANAN
» juklak dan juknis program pengkesra dan kemitraan

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Haji Sabih Goenadjaya Dikoesoemah :: Mengenai Kemitraan :: Program Kemitraan-
Navigasi: