PROGRAM KEMITRAAN BIDANG PERIKANAN

PROGRAM KEMITRAAN BIDANG PERIKANAN

I. Tujuan
Tujuan program kemitraan Perikanan YHSGD adalah untuk menciptakan dan/atau meningkatkan kapasitas masyarakat miskin terutama nelayan dan petani ikan yang kehidupannya bergantung pada kegiatan perikanan baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari dan peningkatan taraf hidup yang layak.

II. Masyarakat Sasaran
Masyarakat sasaran pembinaan di bidang kemitraan perikanan adalah masyarakat miskin miskin terutama nelayan dan petani ikan yang kehidupannya bergantung pada kegiatan perikanan.

III. Sasaran Kegiatan
1. Usaha Budidaya Perikanan
Sasaran pembinaan
1) Lokasi dan masyarakat sasaran pembudidaya ikan ditetapkan melalui proses identifikasi potensi wilayah binaan sebagaimana diatur dengan Petunjuk Teknis Identifikasi Potensi Wilayah Binaan YHSGD.
2) Fasilitasi budidaya ikan dilaksanakan di wilayah-wilayah yang sudah berkembang maupun di wilayah potensial. Pembinaan di wilayah yang sudah berkembang bertujuan untuk menguatkan posisi tawar KB-YHSGD terhadap pasar, sedangkan pembinaan di wilayah potensial bertujuan untuk mengembangkan budidaya ikan sebagai sumber daya ekonomi baru.
3) Fasilitasi budidaya ikan dilaksanakan di wilayah yang memungkinkan pemasaran hasil perikanan.
4) Fasilitasi budidaya ikan di wilayah yang potensi pasarnya terbatas diarahkan kepada pembuatan gudang-gudang penyimpanan (cold storage) yang nantinya akan dipasarkan secara kolektif melalui koperasi Sanggar Nusantara.

2. Usaha Penangkapan hasil perikanan
Sasaran pembinaan
1) Masyarakat sasaran pembinaan adalah kaum dhuafa nelayan penangkap ikan.
2) Lokasi dan masyarakat sasaran pembinaan nelayan ditetapkan melalui proses identifikasi potensi wilayah binaan
3) Pembinaan penangkapan hasil perikanan dilaksanakan di wilayah yang berpotensi pengembangan hasil perikanan. Untuk maksud tersebut, identifikasi potensi wilayah binaan harus sudah dapat mengetahui potensi pasar hasil penangkapan serta rantai pemasarannya.

IV. Jenis Pembinaan
1) Bantuan teknis merupakan bantuan berupa penyuluhan atau pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota KB-YSHG dalam penguasaan teknologi dan atau manajemen usaha yang akan dijalankan khususnya bidang perikanan.
2) Bantuan investasi adalan bantuan berupa pengadaan fasilitas seperti kandang,bak/kolam, kapal, peralatan yang penggunaanya berkali-kali dan tidak habis dalam satu tahun untuk bidang budidaya perikanan, sedangkan untuk bidang penangkapan pengadaan fasilitas seperti alat tangkap dan suku cadang kapal penagkapan dll.
3) Bantuan sarana produksi berupa pengadaan sarana seperti bibit/benih, pupuk, pakan, obat-obatan untuk budidaya perikanan, sedangkan untuk bidang penangkapan pengadaan sarana produksi seperti bantuan langsung BBM dan pelumas.
4) Bantuan pendampingan berupa bimbingan dan konsultasi yang diberikan pendamping agar usaha KB-YHSGD bisa mencapai target usaha yang diharapkan.

V. Lingkup Pengembangan Kemitraan
1) Budidaya Perikanan
A. Hulu
• Benih
• Pakan
• Obat-obatan
• Sarana dan prasarana
B. Tengah
• Pembenihan
• Pendederan
• Pembesaran
C. Hilir
• Pemasaran ikan hidup
• Pemasaran ikan segar
• Pemasaran olahan industry pengolahan


2) Perikanan Tangkap
A. Hulu
• Meningkatkan kemampuan SDM penangkapan ikan
• Perluasan daerah penangkapan (fishing ground)
• Menyediakan bahan alat tangkap dan suku cadang
• Menyediakan BBM, bahan pelumas, bahan pengawet (es dan garam)
• Meningkatkan pengethauan nelayan penangkap KB-YHSGD tentang teknologi produksi
• Penyediaan sarana dan prasarana penangkapan agar nelayan KB-YHSGD

B. Tengah
• Peningkatan kapasitas rumah tangga nelayan penangkap
• Pemilihan metode dan teknik penangkapan ikan yang mudah dilaksanakan dan beresiko kecil
• Penetapan waktu penangkapan yang tepat
• Memanfaatkan kedudukan benda-benda astronomi pada saat menggunakan alat tangkap tertentu
• Perlakuan yang baik terhadap hasil tangkapan

C. Hilir
• Pendampingan teknis pada kegiatan pendaratan hasil tangkapan mulai dari kapal, alat angkut sampai ke tempat penjualan atau pengolahan, agar mutu ikan tetap terjaga,
• Pendampingan teknis penanganan pasca panen lanjutan dengan cara disortir kesegaran, keutuhan, jenis dan ukuran ikan.
• Pemberian bantuan langsung Natura (inkind) fasilitas pengolahan yang bisa dioperasikan oleh ibu-ibu Nelayan
• Pembentukan koperasi, beranggotakan Nelayan Penangkap KB-YHSGD untuk memudahkan akses langsung ke pasar atau industry pengolahan ikan.
• Pembangunan informasi pasar untuk pemantauan perkembangan penawaran dan permintaan berbagai jenis ikan dan hasil olahannya
.